ASET YANG TERPENDAM
MELIHAT POTENSI ANAK
Di dalam psikologi perkembangan, dunia anak adalah dunia bermain. Anak-anak pra sekolah usia 3 sampai dengan 6 tahun adalah masa-masa indah bagi mereka. Mereka akan bergembira dengan dunianya penuh canda, Tanya dan ekspresi. Usia emas (golden age) ini harusnya dilewati anak-anak dengan mengeksplorasi dunia sekitarnya dengan bebas tanpa tekanan dari pihak luar. Orang tua hanya berperan mendampingi dan menjadi fasilitator akan keingintahuan anak-anak.
Tidak sedikit pada masa ini orang tua memaksakan harapan dan cita-cita orang tua pada anak. Para orang tua terkadang memaksa anak-anak untuk menjadi sesuatu yang diinginkannya dan terkadang dengan paksaan. Padahal anak-anak mempunyai potensi dan keunikan sendiri-sendiri. Dalam setiap individu anak terkandung bakat atau potensi yang harus diketahui oleh orang tua. Kalau sejak dini ortu bisa mengetahui bakat ataupun kelebihan buah hatinya maka tidak akan ada cerita anak bodoh atau anak tolol.
Dalam mengasuh sang buah hati, orang tua harus jeli melihat bakat anaknya, jangan focus pada kelemahan atau kekurangan anaknya. Karena setiap individu mempunyai kelebihan atau kecerdasan yang berbeda-beda.
Prof. Dr. Howard Gardner adalah seorang psikolog dan ahli pendidikan dari Universitas Harvard AS yang merumuskan teori tentang adanya kecerdasan yang berbeda pada setiap individu. Beliau menyebutnya Multiple Intelligences ( kecerdasan ganda / majemuk ).
Menurut penelitian Howard Gardner, di dalam diri setiap anak tersimpan sembilan jenis kecerdasan yang siap berkembang. Ia memetakan lingkup kemampuan manusia yang luas tersebut menjadi sembilan kategori yang komprehensif atau sembilan macam kecerdasan dasar.
Kecerdasan-kecerdasan tersebut adalah
1. Kecerdasan linguistik (Linguistic intelligence)
Kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata – kata secara efektif baik secara oral maupun secara tertulis
contohnya pencipta puisi, editor, jurnalis, dramawan, sastrawan, orator
Tokoh terkenal seperti : Presiden Pertama Republik Indonesia
- Kecerdasan matematis-logis (Logical – mathematical intelligence)
Kemampuan ini berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika . Jalan pikiran bernalar dengan mudah mengembangkan pola sebab akibat .
contohnya matematikus, programer, logikus.Tokoh terkenal seperti : Presiden ke 3 Republik Indonesia Prof. DR. Ir. Ing. BJ Habibie (ahli pesawat) - Kecerdasan ruang(Spatial intelligence)
Kemampuan untuk menangkap dunia ruang visual secara tepat dan kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat serta mempunyai daya imaginasi secara tepat.
contohnya pemburu, arsitek, dekorator. Tokoh terkenal seperti Sidharta (pemahat), Affandi (pelukis) - Kecerdasan kinestetic-badani (bodily- kinesthetic intelligence)
Kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan .
contohnya aktor, atlet, penari ahli bedah. Tokoh terkenal seperti : Didik Nini Towok (penari), Didi Petet (aktor), Rudy Hartono (Juara All England 8 kali) - Kecerdasan musikal (Musical intelligence)
Kemampuan untuk mengembangkan , mengekspresikan dan menikmati bentuk – bentuk musik dan suara, peka terhadap ritme, melodi, dan intonasi serta kemampuan memainkan alat musik.
contohnya komponis .Tokoh terkenal seperti Melly Guslow (Pencipta lagu), Idris Sardi (Komponis). - Kecerdasan interpersonal (Interpersonal intelligence)
Kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan , intensi, motivasi, watak, temperamen orang lain.
Kemampuan yang menonjol dalam berelasi dan berkomunikasi dengan berbagai orang.
contohnya komunikator, fasilitator. Tokoh terkenal Mario Teguh (motivator) - Kecerdasan intrapersonal (Intrapersonal intelligence)
Kemampuan berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasar pengalaman diri serta mampu berefleksi dan keseimbangan diri, kesadaran tinggi akan gagasan – gagasan . Mereka mudah berkonsentrasi dengan baik, suka bekerja sendiri dan cenderung pendiam
contohnya Presiden Ke 4 Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid - Kecerdasan lingkungan/aturalis (Naturalist intlligence)
Kemampuan untuk mengerti flora dan fauna dengan baik, menikmati alam, mengenal tanaman dan binatang dengan baik.
Tokoh terkenal Charles Darwin - Kecerdasan eksistensial (Exixtential intlligence)
Kemampuan menyangkut kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan – persoalan terdalam keberadaan atau eksistensi manusia.
contohnya persoalan mengapa ada, apa makna hidup ini. Tokoh terkenal seperti Ibnu Arobi, KH Mustofa Bisri.
Nah dengan mengetahui adanya kecerdasan yang beragam pada individu, maka kita tidak lagi akan mendidik anak secara otoriter. Mari kita focus pada bakat yang dimiliki sang buah hatinya dan mengasahnya agar semakin berkembang dan berguna bagi masa depannya